Ide dibalik video Strike The Gold dari Kodacrome ini macem-macem, dari mulai cerita personal personelnya tentang memori masa kecil akan seekor kuda pacu bernama Strike The Gold sampai hubungan antara waktu dan adrenaline.
Sejujurnya yang gue tangkep sih cuma video yang aturan judulnya “Ngetes Kamera Baru”, atau video promosi untuk brand-brand produsen high-speed camera, tinggal dikasih watermark merknya aja, kelar.
Soalnya gabungan antara musik dan visualnya lumayan ngeganggu senses apalah di kepala gue. Nih musik sifatnya ngegambarin depth, tapi visualnya fokus ke tekstur sama bobot atau weight (yang lumayan berat juga), padahal musiknya sendiri dinamis.
Kalaupun dihubung-hubungin sama konsep waktu (slow mo etc etc) secara visual, memang yang kita lihat adalah pergerakan permili detiknya, dibuat agar kita merasa seperti menjadi sangat aware akan present time, hal-hal yang terjadi saat ini juga, atau seperti kata personelnya, seperti ngalamin adrenalin rush (misalnya lagi ngalamin kecelakaan terus jadi muncul efek seakan-akan waktu jadi berjalan lebih lambat), tapi apakah mandiin kuda dan memasang pelana bisa ngasih kita adrenalin rush? Kalau gue anak umur 2 tahun mungkin aja sih.
Menurut gue, gue bakal lebih nangkep, ngerasa pesan adrenaline + timenya itu kalau misalnya gue ngeliat secara super slow mo si jockey sama kudanya lagi nunggu sinyal balapan dimulai, atau ketika sedang balapannya atau malah pas lagi ngeloncatin papan obstacles misalnya. Sangat cliche memang, tapi at least jujur dengan messagenya, ngga asal ngetwist konsep dengan bumbu-bumbu yang bersifat abstrak just for the sake of looking artsy and different aja.
Pendapat gue di atas juga didukung setelah gue tonton beberapa kali lagi videonya dan gue ngga ngerasa kalau hal-hal yang sifatnya “mengganggu” senses gue itu ada layernya juga, atau mungkin bersifat sebagai layers. Yang ada gue malah jadi mikir nih pasti yang bikin ngga tau mau ngapain tapi lagi punya duit buat nyewa high speed camera yang mahal aja (mungkin cita-cita lama) dan kebetulan punya kenalan orang perkudaan, abis isinya cuma beauty shot aja mau berapa kali gue liat juga.
Menit pertama sampai menit kedua memang ada semacam elemen nostalgia ketika liriknya menyebut kata-kata Derby Days dan ada beberapa sampling dari live broadcast atau suara komentator, dan memang saat itu deskripsi visualnya pindah dari apa yang kita lihat kepada apa yang kita dengar, kasarnya lagunya jadi acuan atau fokus imajinasi kita akan the past, atau si Derby Days ini, dan visualnya menjadi semacam trigger atau stimulannya, jadi kebalik nih, kan biasanya musik jadi trigger terus deskripsi visualnya ya apa yang kita lihat, kesimpulannya ada di mata. Tapi sekarang kalau musiknya diganti dengan musik komersil misalnya, lalu apakah akan berbeda antara visual ini dengan visual bikinan orang-orang yang ngetes kamera di vimeo atau sample video untuk keperluan promosi?
Anyways, bukan berarti busuk juga sih video ini, at least gue jadi penasaran mereka pake kamera apa, dan ternyata kuda itu matanya human banget, musiknya sendiri juga lumayan trippy sih sebenernya kalo didengerin tanpa bantuan visual, terutama karena arpeggio synthnya yang dominan dan konsisten.