Sebuah cover artwork, menggambarkan seekor burung gagak melumat hati gagak sejenisnya ini membuat ekspetasi saya terhadap RAAF akan ‘segalak’ band-band emo kawakan seperti My Chemical Romance ataupun The Used. Tapi, mengingat petuah “Don’t judge a book from the cover” ada baiknya didengarkan terlebih dahulu debut single mereka yang berjudul “Our Love Can Never Last”.
RAAF terdiri dari dua pilar, yaitu Maraaf Westervogel (Those Foreign Kids) dan Yaraaf Thinbird (Treasure of Grundo) mencoba mengintepretasikan shogaze dalam balutan noise ganas ke dalam musikalitasnya. Nuansa lebih kelam dan menyeramkan tercipta lewat aransemen-aransemen duo asal Haarlem, Belanda ini. Terdapat juga unsur post-punk yang mengisi bagian chorus pertama. Proses rekamannya juga dikemas se-apik mungkin oleh Geertruida (sebuah record label yang mereka kelola bersama teman sejawatnya) sehingga bisa menghasilkan sound yang crunchy di telinga.