Hampir memakan waktu nyaris dua tahun setelah album terakhirnya yaitu Cinta dan Nafsu, kini Superglad berhasil merampungkan kembali semua materinya menjadi satu album penuh berjudul Berandalan Ibukota pada tahun ini. Sebuah bentuk tribute untuk komunitas yang membesarkan nama mereka sejak 1994. Adapun proses rekaman dibilang banyak kendalanya dari segi teknis ataupun budget sebagai pelakon skena musik non-arus utama. Sehingga ketika pihak SAE institute menawarkan 25 shift untuk penggarapan materi album terbaru, Superglad tidak perlu banyak pertimbangan untuk mengiyakan.
Berhasil menggaet Farri Icksan (The S.I.G.I.T) sebagai kolaborator di single pertama—yang memiliki judul sama pada album keenam ini—terdengar lebih bertenaga dimaksimalkan dengan instrumen keempat personil lainnya. ‘Berandalan’ kata yang acap kali kita (atau mungkin kalian) pukul ratakan sebagai pelaku kriminal dan sarat akan kekerasan diciptakan menjadi good advice in a rock way untuk siapapun yang berjiwa berandalan pada lagu ini. Semuanya terucap secara lantang di lirik optimisme yang berbunyi “mereka menilai dari luar//mereka tak mengenal hati kami yang liar//melangkah dengan pasti tak perduli orang beropini//kami serigala malam yang tak kenal diam”. Poinnya adalah sampai sejauh mana sosok berandalan itu memiliki niat untuk berkarya karena Lukman, Giox, Dadi dan Akbar sudah membuktikannya sampai sekarang.
Memperingati 10 tahun usia Superglad mempersembahkan 10 buah lagu untuk para pendengarnya. Kesepuluh lagu itu juga dibantu oleh 10 pihak dan rekan sesama musisi, Andre Harihandoyo berperan sebagai produser dan Superglad kembali bekerja sama dengan Demajors Independent Music Industry. Kalian bisa mengunduh secara resmi dan gratis single ‘Berandalan Ibukota’ disini.