Empat pemuda, bersama distorsi gitar yang fuzzy serta kaya akan reverb mulai ‘mengusik’ pergerakan musik Surabaya sejak setahun kemarin. Cotswolds nama yang diambil dari sebuah destinasi wisata terletak di ranah Britania Raya, menceritakan sebuah dataran tinggi, terlihat asri berpadu antara perbukitan, perkebunan dan pondok yang tandus. Mereka meyakini bahwa musik yang Cotswolds bawakan lebih kelam dari ilustrasi yang baru saja saya bicarakan.
Berformasikan Windrata Faizal (Gitart/Vokal), Dwiki Putra (Gitar), Farras Fauzi (Drum), dan Wing Wisesa (Bass) berhasil merilis album mini dibawah naungan Tsefula/Tsefuelha Records yang dapat kalian download disini. Mengakui belum menemukan jati diri dalam musikalitasnya, tapi 4 track ini kental terasa ditelinga dengan irama post-punk 70’an. Karakter vokal bariton dengan efek echo mengawang sepanjang lagu “European Ocean” —sekilas mengingatkan kepada Craig Lorentson (Lowlife)— ditambah aransemen yang mendukung untuk menarik selimut saat kondisi cuaca sedang mendung.